Senin, 20 Juli 2015

Belum Ada Polisi yang Mengaku Menembak Pada Insiden Tolikara

Ilustrasi penembakan (Thinkstock/Alexei Novikov)
JakartaCNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Tolikara Inspektur Jenderal Yotje Mende mengaku pihaknya kesulitan dalam menentukan pelaku penembakan dalam insiden penyerangan dan pembakaran bangunan di Tolikara, Papua, Jumat pekan lalu.

Sebabnya, menurut Yotje, hingga kini anggota Polri belum ada yang mengakui melepaskan tembakan. Kepolisian pun masih menyelidiki apakah peluru yang menerjang para perusuh dalam insiden ini berasal dari institusinya atau dari TNI.

"Anda mungkin bisa mengira ini hal mudah, tapi ketika Anda melakoni, Anda akan merasakan kesulitan untuk membuktikan secara hukum," kata Yotje kepada media melalui sambungan telepon, Senin (20/7). "Maling juga begitu, sudah tertangkap tangan pun kadang dia tidak berkata jujur akan mengakui perbuatanya bahwa dia sudah mencuri.” (Baca juga: Dukungan Petisi Usut Tuntas Kasus Tolikara Mengalir Deras)
Yotje juga mengatakan, penyidik yang ditugaskan menyelidiki perkara ini tidak berada di tempat saat kejadian. Karenanya, perlu dilakukan uji laboratorium terhadap proyektil atau selongsong yang ditemukan.

"Kami perlu kesaksian dan tetap akan memproses ini secara profesional. Saya minta maaf dan meminta publik tidak berasumsi," kata Yotje.

Dalam upaya pengamanan insiden, petugas menembak tiga orang pelaku penyerangan yang tidak mengindahkan peringatan petugas. Lima saksi yang mendengar suara tembakan telah diperiksa untuk mendalami kejadian tersebut. (Baca juga: Polri Telusuri Dugaan Aktor Intelektual Insiden Tolikara)

Insiden ini berawal dari surat edaran Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang mengimbau warga muslim untuk tidak menggunakan pengeras suara saat melaksanakan Salat Idul Fitri.

Alasannya, lokasi Salat Id hanya berjarak sekitar 250 meter dari tempat dilangsungkannya sebuah seminar internasional yang dihadiri oleh pemuda dari Nias, Sumatera Utara, Papua Barat, Kalimantan (Dayak), Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan diperkirakan mencapai dua ribu orang pemuda GIDI.

Menurut Presiden Sinode Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Dorman Wandikmbo, pihaknya telah mengingatkan umat Islam di Tolikara untuk mematuhi surat pemberitahuan yang telah dilayangkan gereja dua minggu sebelum kegiatan dilangsungkan. (Baca fokus: Damai Terusik di

Telah Hadir ---> Kami Poker <-- Agen Poker , Domino QQ dan Bandar Ceme dengan uang ASLI ONLINE Terbaik dan Terpercaya di Indonesia

Kelebihan bermain bersama kami :

- Sistem Deposit dan Penarikan Dana Cepat
- CS Ramah dan profesional siap melayani 24 jam
- Sistem Keamanan Terbaru & Langsung Bermain Tanpa install
- Minimal Deposit & Withdraw Rp. 15.000,-
- Cash Back Mingguan 0.3% dari turnover
- Bonus Referal 15%
- 24 jam Online !!! 100% --> Player VS Player<-- No Robot No Admin
- Real Cash n Big Stack Jackpot !!

Bonus Deposite Kami Poker Hingga 50.000 Untuk deposite pertama.

Deposite 50.000 bonus 10.000
Deposite 200.000 bonus 20.000
Deposite 300.000 bonus 30.000
Deposite 400.000 bonus 40.000
Deposite 500.000 bonus 50.000

So Guys buat yang suka main POKER ONLINE...( Android Available ) Ayo segera bergabung bersama kami dihttp://www.kamipoker.com/ref.php?ref=JULKEBO

Silahkan hubungi kami di :

Daftar : http://bit.ly/1zCgSwr
Website : http://bit.ly/1bkSlGR
Livechat : http://goo.gl/Mljahd
YM : cs.kamipoker
BBM : 2B389A60
Sms / Tel : 0878.8099.8739
Facebook : https://www.facebook.com/kamipokerr
http://www.kamipoker.com/ref.php?ref=JULKEBO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar